Minggu, 29 November 2015

Public Relations 6A Union


 Public Relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembaga-lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dengan perusahaan, dalam kata lain seorang public relations adalah jembatan penghubung antara perusahaan dan publiknya.
Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh bagaimana peranan public relations perusahaan tersebut, untuk menjadi seorang public relations yang professional harus memiliki skill komunikasi dan ilmu pengetahuan dunia public relations yang luas, pendidikan formal komunikasi public relations menjadi langkah awal untuk menuju jenjang karier menjadi professional public relations, untuk fungsi dan tujuan public relations, maka bisa disimpulkan bahwa dalam kegiatannya public relations memiliki fungsi dan tujuan yang spesifik. Oleh karenanya, keterampilan seorang public relations saat ini banyak digunakan oleh badan publik dalam menjalin hubungan baik dengan publik-publiknya baik untuk internal maupun eksternal. tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Untuk menjadi seorang professional public relations diperlukan pendidikan formal yang memadai, hal itu dapat dimulai saat memasuki jenjang perkuliahan, saat memutuskan untuk menjadi mahasiswa/mahasiswi public relations harus memiliki komitmen yang tinggi untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar setelah lulus kuliah ilmu yang di dapatkan dapat bermanfaat untuk menuju jenjang berikutnya yaitu di dunia kerja. Seorang professional public relations tidak hanya harus pandai berbicara saja, tetapi juga harus kreatif, inovatif dan pandai dalam mengendalikan issue.
Di dalam buku ini penulis akan membahas mengenai mahasiswa/mahasiswi public relations jenjang D3 dari mulai kanapa harus memilih jurusan public relations, awal masuk kuliah, perjalanan selama kuliah dari tingkat 1 sampai tingkat 3, merasakan kegundahan saat menunggu hasil sidang, dan menikmati manisnya wisuda. Di dalam buku ini penulis juga menggambarkan apa saja praktik yang dilakukan mahasiswa/mahasiswi jurusan public relations.
Dari hal tersebut penulis berharap melalui buku ini dapat memberikan informasi mengenai suka-duka serta pengalaman yang begitu menyenangkan menjadi mahasiwa/ mahasiswi public relations, dan melalui buku ini pula penulis ingin tidak ada lagi pemuda/pemudi yang salah jurusan atau menyesal setelah mengambil jurusan public relations karena tidak sesuai dengan passion yang dimiliki masing-masing individu tersebut.
Di mulai dengan pertanyaan :  mengapa mengambil jurusan public relations?, berdasarkan pengalaman saya pribadi yang juga kuliah di jurusan public relations dan bisa langsung survey kepada teman-teman satu kelas dengan saya, setelah ditanyakan mengenai kenapa memilih jurusan public relations ? banyak yang menjawab karena terpaksa untuk mengikuti kenimginan orang tua, ada juga yang bilang karena hanya iseng, dan juga karena bingung milihnya jadi asal pilih jurusan aja, tetapi juga ada yang memilih jurusan public reations kerena sesuai dengan passion yang dimilikinya. Begitu banyak alasan para mahasiswa/mahasiswi mengenai mengapa memilih jurusan public relations, apapun alasannya pasti akan memberikan dampak pada akhirnya.
Awal masuk ke dunia perkuliahan, di kampus saya Alhamdulillah tidak di berlakukan ospek dari senior kepada para mahasiswa/mahasiswi barunya, pada saat awal masuk kuliah hanya diadakan ORMIK (Orientasi Akademik) pada saat ormik untuk jurusan public relations harus menggunakan kaos berwarna kuning, kami berkumpul di dalam tennis indoor senayan dan acara dimulai dengan pembukaan dari rector beserta jajaran nya, setelah itu para mahasiswa/mahasiswi menyanyikan lagu kebangsaan kampus, kemudian disampaikan beberapa materi perkenalan mengenai kampus dan kegiatan-kegiatan yang diadakan dikampus, selanjutnya diadakan games untuk mempererat dan saling mengenal sesama mahasiswa baru. Acara berlangsung selama 3 jam, acara selesai setelah makan siang.
Pada pertengahan bulan September 2014 , perkuliahan dimulai dan saat itu mata kuliahnya adalah dasar-dasar jurnalistik, setelah masuk kelas dosen memperkenalkan diri dan kemudian menyampaikan materi, materi awal mengenai dasar-dasar jurnalistik yaitu mengenai hukum dan etika pers, dosen menjelaskan seputar pengertian hukum dan sanksi, perbedaan hukum dan etika, delik pers, kriteria delik pers, jenis-jenis delik pers yang terdapat dua jenis yaitu delik aduan dan delik biasa, kelompok delik pers, etika pers yaitu penjabaran mengenai kode etik jurnalistik dank ode etik praktik. Semua materi di pertemuan pertama sudah di sampaikan, selanjutnya dosen memberikan tugas pertama kepada mahasiswa/mahasiswi untuk membawa surat kabar pada pertemuan selanjutnya, dosen menutup pertemuan pada hari itu dan kelas pun selesai, hari itu hanya 1 mata kuliah saja, sehingga selepas keluar kelas dapat hangout bersama teman-teman untuk mengakrabkan diri satu dengan yang lain.
Di hari berikutnya mata kuliah ilmu komunikasi, pada pertemuan awal di mata kuliah ini dosen menjelaskan mengenai pengertian ilmu komunikasi, sejarah ilmu komunikasi, era perubahan komunikasi yang terbagi dalam emapat era yaitu : era komunikasi tulisan, era komunikasi cetakan, era telekomunikasi, dan era interaktif, selanjutnya masuk ke dalam unsur-unsur komunikasi yaitu  meliputi komunikator-isi pernyataan- komunikan, tindak komunikasi, saluran komunikasi, peralatan tubuh manusia yang tebagi dalam dua jenis : peralatan jasmaniah (mulut, telinga, kaki, tangan, muka) dan peralatan rohaniah (hati, nurani, akal, budi, dan seperangkat naluri), setelah semua materi dijelaskan maka berakhirlah kelasnya, dan kemudian dilanjutkan pada mata kuliah berikutnya.

Jam kedua adalah mata kuliah etiket dan pengembangan diri, setelah masuk kelas dosen menjelaskan bahwa  pada mata kuliah ini mahasiswa public relations diwajibkan menggunakan pakaian kerja dan tidak boleh memakai celana jeans ataupun kaos, selanjutnya masuk ke penjelasan meteri mengenai pengembangan diri, factor pengembangan diri yang ditentukan oleh tiga factor yaitu : factor bawaan (genetika), factor lingkungan, factor interaksi (bawaan dan lingkungan), penjelasan tiga kriteria untuk menetapkan kematangan pribadi seseorang yaitu : extention of the self, self-objectification, filsafat hidup, dijelakan juga konsep kepribadian dari The Johari Window yaitu : open spot, blind spot, secret spot dan dark spot, selanjutnya penjelasan mengenai profesionalisme dan syarat-syarat menjadi professional. Selesai sudah pertemuan pada hari itu dan kelas pun berkahir.

1 komentar:

  1. serunya menuliskan perkuliahan public relation. lanjutkan, nice post. bahasanya mengalir. keren.

    BalasHapus