Public Relations merupakan fungsi
manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara
berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembaga-lembaga umum dan pribadi
dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati, dan
dukungan dari mereka yang ada hubungan dengan perusahaan, dalam kata lain
seorang public relations adalah jembatan penghubung antara perusahaan dan
publiknya.
Keberhasilan
suatu perusahaan ditentukan oleh bagaimana peranan public relations perusahaan
tersebut, untuk menjadi seorang public relations yang professional harus
memiliki skill komunikasi dan ilmu pengetahuan dunia public relations yang luas,
pendidikan formal komunikasi public relations menjadi langkah awal untuk menuju
jenjang karier menjadi professional public relations, untuk fungsi dan tujuan public
relations, maka bisa disimpulkan bahwa dalam kegiatannya public
relations memiliki fungsi dan tujuan yang spesifik. Oleh karenanya,
keterampilan seorang public relations saat ini banyak digunakan oleh
badan publik dalam menjalin hubungan baik dengan publik-publiknya baik untuk
internal maupun eksternal. tujuan dari public relation adalah untuk
menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik
terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Untuk
menjadi seorang professional public relations diperlukan pendidikan formal yang
memadai, hal itu dapat dimulai saat memasuki jenjang perkuliahan, saat
memutuskan untuk menjadi mahasiswa/mahasiswi public relations harus memiliki
komitmen yang tinggi untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar setelah lulus
kuliah ilmu yang di dapatkan dapat bermanfaat untuk menuju jenjang berikutnya
yaitu di dunia kerja. Seorang professional public relations tidak hanya harus
pandai berbicara saja, tetapi juga harus kreatif, inovatif dan pandai dalam
mengendalikan issue.
Di
dalam buku ini penulis akan membahas mengenai mahasiswa/mahasiswi public
relations jenjang D3 dari mulai kanapa harus memilih jurusan public relations,
awal masuk kuliah, perjalanan selama kuliah dari tingkat 1 sampai tingkat 3,
merasakan kegundahan saat menunggu hasil sidang, dan menikmati manisnya wisuda.
Di dalam buku ini penulis juga menggambarkan apa saja praktik yang dilakukan
mahasiswa/mahasiswi jurusan public relations.
Dari
hal tersebut penulis berharap melalui buku ini dapat memberikan informasi
mengenai suka-duka serta pengalaman yang begitu menyenangkan menjadi mahasiwa/
mahasiswi public relations, dan melalui buku ini pula penulis ingin tidak ada
lagi pemuda/pemudi yang salah jurusan atau menyesal setelah mengambil jurusan
public relations karena tidak sesuai dengan passion yang dimiliki masing-masing
individu tersebut.
Di
mulai dengan pertanyaan : mengapa
mengambil jurusan public relations?, berdasarkan pengalaman saya pribadi yang
juga kuliah di jurusan public relations dan bisa langsung survey kepada
teman-teman satu kelas dengan saya, setelah ditanyakan mengenai kenapa memilih
jurusan public relations ? banyak yang menjawab karena terpaksa untuk mengikuti
kenimginan orang tua, ada juga yang bilang karena hanya iseng, dan juga karena
bingung milihnya jadi asal pilih jurusan aja, tetapi juga ada yang memilih
jurusan public reations kerena sesuai dengan passion yang dimilikinya. Begitu banyak
alasan para mahasiswa/mahasiswi mengenai mengapa memilih jurusan public
relations, apapun alasannya pasti akan memberikan dampak pada akhirnya.
Awal
masuk ke dunia perkuliahan, di kampus saya Alhamdulillah tidak di berlakukan
ospek dari senior kepada para mahasiswa/mahasiswi barunya, pada saat awal masuk
kuliah hanya diadakan ORMIK (Orientasi Akademik) pada saat ormik untuk jurusan
public relations harus menggunakan kaos berwarna kuning, kami berkumpul di
dalam tennis indoor senayan dan acara dimulai dengan pembukaan dari rector beserta
jajaran nya, setelah itu para mahasiswa/mahasiswi menyanyikan lagu kebangsaan
kampus, kemudian disampaikan beberapa materi perkenalan mengenai kampus dan
kegiatan-kegiatan yang diadakan dikampus, selanjutnya diadakan games untuk
mempererat dan saling mengenal sesama mahasiswa baru. Acara berlangsung selama
3 jam, acara selesai setelah makan siang.
Pada
pertengahan bulan September 2014 , perkuliahan dimulai dan saat itu mata
kuliahnya adalah dasar-dasar jurnalistik, setelah masuk kelas dosen
memperkenalkan diri dan kemudian menyampaikan materi, materi awal mengenai
dasar-dasar jurnalistik yaitu mengenai hukum dan etika pers, dosen menjelaskan
seputar pengertian hukum dan sanksi, perbedaan hukum dan etika, delik pers,
kriteria delik pers, jenis-jenis delik pers yang terdapat dua jenis yaitu delik
aduan dan delik biasa, kelompok delik pers, etika pers yaitu penjabaran
mengenai kode etik jurnalistik dank ode etik praktik. Semua materi di pertemuan
pertama sudah di sampaikan, selanjutnya dosen memberikan tugas pertama kepada
mahasiswa/mahasiswi untuk membawa surat kabar pada pertemuan selanjutnya, dosen
menutup pertemuan pada hari itu dan kelas pun selesai, hari itu hanya 1 mata
kuliah saja, sehingga selepas keluar kelas dapat hangout bersama teman-teman
untuk mengakrabkan diri satu dengan yang lain.
Di
hari berikutnya mata kuliah ilmu komunikasi, pada pertemuan awal di mata kuliah
ini dosen menjelaskan mengenai pengertian ilmu komunikasi, sejarah ilmu
komunikasi, era perubahan komunikasi yang terbagi dalam emapat era yaitu : era
komunikasi tulisan, era komunikasi cetakan, era telekomunikasi, dan era
interaktif, selanjutnya masuk ke dalam unsur-unsur komunikasi yaitu meliputi komunikator-isi pernyataan-
komunikan, tindak komunikasi, saluran komunikasi, peralatan tubuh manusia yang
tebagi dalam dua jenis : peralatan jasmaniah (mulut, telinga, kaki, tangan,
muka) dan peralatan rohaniah (hati, nurani, akal, budi, dan seperangkat
naluri), setelah semua materi dijelaskan maka berakhirlah kelasnya, dan
kemudian dilanjutkan pada mata kuliah berikutnya.
Jam
kedua adalah mata kuliah etiket dan pengembangan diri, setelah masuk kelas
dosen menjelaskan bahwa pada mata kuliah
ini mahasiswa public relations diwajibkan menggunakan pakaian kerja dan tidak
boleh memakai celana jeans ataupun kaos, selanjutnya masuk ke penjelasan meteri
mengenai pengembangan diri, factor pengembangan diri yang ditentukan oleh tiga factor
yaitu : factor bawaan (genetika), factor lingkungan, factor interaksi (bawaan
dan lingkungan), penjelasan tiga kriteria untuk menetapkan kematangan pribadi
seseorang yaitu : extention of the self, self-objectification, filsafat hidup,
dijelakan juga konsep kepribadian dari The Johari Window yaitu : open spot,
blind spot, secret spot dan dark spot, selanjutnya penjelasan mengenai
profesionalisme dan syarat-syarat menjadi professional. Selesai sudah pertemuan
pada hari itu dan kelas pun berkahir.
serunya menuliskan perkuliahan public relation. lanjutkan, nice post. bahasanya mengalir. keren.
BalasHapus