Sabtu, 03 Januari 2015

mama...

ibu... sosok yang aku kagumi, sosok yang aku sayang dan sosok yang aku jadikan sebagi panutan, sekarang ia telah berubah sifat dan sikapnya sangat berbeda dari yang dulu aku kenal.
entah apa dan siapa yang membuatnya berubah aku tak tahu, sekarang ia menjadi sosok yang emosional,hitung-hitungan, hanya mengejar duniawidan seakan tak peduli akan nasihat dari anak-anaknya. ia menjelma sebagai ibu yang keras kepala dan seakan apapun yang dikatakannya selalu benar, kami tidak ingin membencinya tetapi semakin hari sikapnya semakin menyebalkan. dia bukan lagi seorang ibu yang dulu ku kenal, seorang ibu yang lembut lagi penyanyang, aku berusaha untuk tidak membencinya tetapi kakak-kakakku teramat sebal dengan dirinya.
sikap ibuku yang seperti itu teramat membuatku tidak betah berada dirumah, aku pusing setiap hari mendengar amarah dia yang meledak-ledak, keluh kesahnya yang membuatku merasa jikalau aku adalah beban untuknya.

aku sadar aku bukan anak yang baik, tetapi untuknya aku berusaha untuk menjadi anak yang terbaik, anak yang dapat memakaikan mahkota kemuliaan untuknya di surga kelak. tetapi saat ini aku tidak bisa memberi apapun untuknya, terlebih lagi untuk memberinya "materi" aku belum sanggup yang ada aku meminta kepadanya, terkadang aku merasa lelah untuk belajar, aku ingin segera bekerja agar aku bisa membelikan segala sesuatu yang ibuku minta, aku tidak ingin menjadi beban lagi untuknya, aku tidak ingin ia masih bekerja di masa tuanya.

setiap kali melihat wajahnya aku rindu, aku rindu ibuku yang dulu, yang selalu sabar, peyayang,kuat,ikhlas dalam mengahadapi segala sesuatu, setiap sujudku selalu ku sebut namanya aku berharap Allah dapat melembutkan hatinya dan menjernihkan fikirannya agar ia kembali seperti ibu yang pertama kali aku lihat saat aku lahir di dunia ini.