Jumat, 20 November 2015

True Love

Orang bilang cinta dalam diam itu menyakitkan, orang bilang jadi jomblo di masa muda itu tidak menyenangkan, orang bilang memendam rasa cinta itu menjengkelkan, tapi hal itu tidak berlaku buat aku, rasa ini adalah anugrah dan cukup aku dan Dia yang mengetahuinya.

Rasa ini muncul saat peratama kali aku mengenalnya, saat itu kita berada didalam satu organisasi yang sama, entah kenapa saat pertama kali aku mengenalnya ada sesuatu yang beda kurasakan terhadapnya. Awalnya aku kagum dengannya, cara pandangnya dalam melihat dan menyelesaikan masalah itu sangat mengaggumkan, sikapnya yang dewasa semakin menambah rasa kagumku padanya ditambah lagi dia yang begitu menghormati wanita dan sangat menjaga pandangannya. Saat itu aku berfikir mungkin ini hanya kekaguman semata tetapi semakin-hari rasanya semakin beda entah kenapa setiap dia ngechat di grup hatiku rasanya bahagia sekali, padaahal saat itu aku belum pernah melihatnya sama sekali tapi setiap kehadirannya seakan membawa kebahagiaan untukku.

Sampai tiba saat aku bertemu dengannya pada agenda rapat yang organisasi kami lakukan, rasanya penasaran sekali bagaimana rupannya dia, saat itu aku tidak melihatnya dengan jelas karena ia selalu menunduk ya aku faham ia begitu sangat menjaga pandangannya terhadap wanita yang bukan mahromnya, pertemuan itu begitu singkat dia terpaksa harus pulang terlebih dahulu karena ia harus kembali masuk kerja, aku sedikit kecewa tapi tidak menjadi masalah. Sempat berfikir kalau pertemuan tersebut mungkin pertemuan pertama dan terakhir dengannya karena dia yang begitu sibuk dengan kuliah, kerja, dan dengan organisasi yang ia ikuti lainnya, terkadang terselip rasa rindu yang begitu dalam untuknya tapi sebisa mungkin aku menipisnya, karena aku tak ingin perasaanku kepadanya dapat menggoyahkan imanku kepadaNYA.

Rasanya ingin sekali menghapus semua rasa ini tetapi semakin aku berusaha untuk melupakannya semakin aku jatuh hati dengannya, dia bukan sosok pria yang sempurna tapi buatku dia begitu special dan limited edition, aku berharap kelak dialah pria yang menyempurkanku dan menjadi pendamping hidupku hingga ke surga-Nya. Dia tak pernah tahu dan mungkin dia tak akan pernah tahu apa yang aku rasakan kepadanya, salam rindu ini selalu aku sampaikan dalam setiap untaian doaku kepada-Nya, segala tangis penuh harap aku memohon kepada sang pemilik hati agar dialah yang ditakdirkan sebagai jodohku, tapi jika bukan dia yang akan menjadi pendamping hidupku tak mengapa, doa ini tetap ku lantunkan agar Dia menjaga mu dan menjadikanmu selalu istiqomah dijalan-Nya.

Abasay itu adalah panggilanku untukmu, tidak pernah aku terlupa untuk menyebut namamu di setiap doaku, kau yang pertama yang membuatku jatuh hati setelah hijrah ini, darimu aku belajar cara menyikapi setiap masalah yang datang, aku memang selalu berharap agar Dia menjadikan aku yang terbaik untukmu. Aku tak pernah tau apakah sudah ada wanita lain yang selalu ada didalam doamu tapi satu hal yang aku tahu, kalau aku tidak akan pernah berhenti untuk menyampaikan setiap perasaanku kepadamu melalui-Nya.


Mungkin terkesan terlalu naïf jika hanya mencintai seseorang dalam doa, tapi buatku itu adalah salah satu caraku untuk menjagamu dari kejauhan, menyampaikan rasa dihatiku kepada sang pemilik hati, cinta ini ku pendam sendiri bukan karena aku gengsi tapi aku malu dan aku takut mengukapkan ini kepadamu,memendam seperti ini memamng cukup menyakitkan tapi semua aku nikmati dengan penuh harap. Abasay aku berharap kalau suatu hari nanti kamu datang kerumah untuk melamarku, aku berharp akhir dari kisah ini seperti kisah Ali dan Fatimah yang sama-sama memendam rasa yang sama, namun tetap bisa menjagnya sampai akhirnya Ali datang untuk melamar Fatimah dan bersatu dalam ikatan pernikahan.

Abasay andai segala harapanku tidak tercapai dan bukan kau lah yang menjadi penyempurna separuh agamaku, aku tak akan pernah menyesal atas rasa yang singgah dihatiku ini, dan aku juga tidak akan pernah kecewa akan rasa yang tidak berbalas ini, Dia tahu apa yang terbaik untuk kita, abasay jika kelak kita tidak bisa bersanding bersama semoga kelak aku bisa bersnading dengan pria pilihan-Nya dan kamu juga bersanding dengan wanita dari pilihan-Nya, semoga kita mendapatkan yang terbaik dari yang paling baik. Terimakasih abasay darimu aku bisa belajar banyak hal dan terimakasih abasay atas segala keistimewaan dirimu yang mebuatku begitu kagum denganmu, kau begitu special yang pernah singgah di cinta dalam diamku.

Buatku cinta sejati itu bukan egois dan “memaksa” untuk memiliki orang yang kita cintai tapi cinta sejati itu dapat mengikhlaskan orang yang kita cinta bahagia bersama cintanya dan mensyukuri segala rasa yang telah Dia titipkan kepada hambanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar